Menelusuri Wisata Air Surabaya

Menelusuri Wisata Air Surabaya

Surabaya menjadi kota modern yang tetap menjaga kelestarian kali dan pantai. Meskipun bukan lagi water front city dalam arti sesungguhnya, namun keberadaan Kalimas tetap menyuguhkan selera heritage yang kuat. Wisata Air Surabaya ada karena adanya kali-kali yang membelah kota.
Bahkan beberapa kali yang menghubung ke laut, kini menjadi kekayaan kota tersendiri. Keberadaan Kali Gunung Anyar dan Kali Londo, misalnya, menjadi penyangga kota dari proses abrasi laut yang bisa saja menyapu dan merajang bibir pantai. Namun kini, keduanya telah menjadi destinasi wisata air yang mengagumkan, yaitu Wisata Anyar Mangrove Gunung Anyar dan Ekowisata Mangrove Wonorejo.
Tak hanya itu, wisata air surabaya bisa dilanjutkan dengan menyusuri laut atau Kalimas. Menyusuri laut kita akan bersua dengan Pantai Kenjeran yang melegenda, hingga bertemu dengan pesona Jembatan Suramadu. Sedangkan menyusuri Kalimas, pandangan kita akan tertumpu pada banyak titik keindahan yang dipertontonkan Kayoon, Monkasel, Taman Prestasi, bangunan kolonial yang megah, hingga ke Pelabuhan Kalimas.
Untuk menyusuri keindahan wisata air Surabaya, tak lagi serepot dulu. Ada perahu dan kapal yang bisa mengantar Anda hingga ke laut. Di atas kapal milik Mangrove Wonorejo, misalnya, Anda bisa berkaraoke atau pesta barbeque untuk menyemarakkan pesta pergantian tahun.
Wisata air tentunya bisa menjadi jawaban bila Anda menginginkan nuansa berbeda untuk mengisi liburan akhir tahun. Anda bisa memilih Wisata Mangrove Gunung Anyar, Mangrove Wonorejo, Pantai Kenjeran, Kalimas atau kapal pesiar Arthama Harbour Cruise. Happy New Year 2014.

Wisata Mangrove Gunung Anyar

Wisata Mangrove Gunung Anyar

Wisata Anyar Mangrove (WAM), objek wisata baru ini terletak di daerah Gunung Anyar Surabaya, sekitar 2 Km arah Timur kampus UPN. WAM menyuguhkan hutan mangrove yang alami, lengkap dengan ragam binatang liar, seperti monyet berekor panjang. Anda juga akan menjumpai berbagai spesies burung sepanjang perjalanan menuju area mangrove.
Tepat 1 Januari 2010, Walikota Surabaya Bambang DH melepaskan balon secara simbolis sebagai peresmian “Wisata Anyar Mangrove” di wilayah Gunung Anyar. Pelepasan balon ke udara yang bertulisan “Wisata Anyar Mangrove dari Gunung Anyar untuk Surabaya” ini disaksikan pula oleh Yusak Anshori (Kepala Surabaya Tourism & Promotion Board), Kanti Budiarti (Camat Gunung Anyar), Jailani (Lurah Gunung Anyar Tambak), dan pakar tata kota Johan Silas dan Firman Arifin. Serta Ketua RW VII Gunung Anyar Tambak, mewakili warga yang menggagas hutan Mangrove ini untuk dijadikan objek wisata.

Wisata Hutan Mangrove Wonorejo

Wisata Hutan Mangrove Wonorejo

Hutan Mangrove Wonorejo, Rungkut, di Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya), kini memiliki banyak yang nyaman dinikmati. Ada kolam pancing, fasilitas umum, sentra kuliner, dan kapal wisata.
Kawasan yang berada di lahan seluas 871 hektar ini, menyuguhkan lanskap yang mengagumkan. Ada banyak obyek yang bisa dinikmati sebagai sajian wisata. Kawasan ini pun makin ditata dan dijadikan salah satu tempat referensi bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Taman Hiburan Pantai Kenjeran
Taman Hiburan Pantai Kenjeran

Di kawasan pantai Kenjeran menawarkan dua obyek wisata, yaitu Pantai Ria Kenjeran atau Kenpark dan Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran. Kenpark menawarkan pesona pantai Sanbu, Pagoda (sky dome), dan Patung Budha. Sementara THP Kenjeran menyuguhkan keunikan Pulau Pasir dan eksotisme Jembatan Suramadu. Biasanya, nelayan menjadikan dua tempat wisata tersebut dalam satu paket perjalanan. Namun, pengunjung bisa menawar untuk satu tujuan saja, sesuai isi kantong.
Lewat kapal nelayan, pengunjung bisa menyaksikan Suramadu dari dekat. Uang sewa kapal pun tidak terlalu mahal. Jika situasi sedang sepi, biaya perjalanan hingga bentang tengah Suramadu cukup Rp 50 ribu untuk satu hingga tiga penumpang. Tarif tersebut bisa turun drastis hingga Rp 5 ribu – Rp 7 ribu per orang jika naik perahu bersama delapan orang lain.
Dari bawah Jembatan Suramadu, Anda bisa puas berfoto dengan latar belakang jembatan yang diresmikan pada 10 Juni 2009 itu. Pemandangan semakin menarik ketika mentari mulai tenggelam, yakni saat petugas jembatan mulai menyalakan lampu-lampu yang membentang di jembatan sepanjang 5,4 km itu. Pemandangan semakin indah, karena Suramadu telah dibalut cahaya yang artistik. Permainan cahaya LED dari lampu color reach dan color blast yang dapat menghasilkan aneka warna.

Wisata Perahu Kalimas

Wisata Perahu KalimasMenjadikan Sungai Kalimas sebagai tujuan wisata kota, diharapkan kian melengkapi obyek wisata yang ada. Berada sekawasan dengan Taman Prestasi, di belakang Gedung Negara Grahadi. Sungai Kalimas merupakan anak Sungai Kali Surabaya. Sepanjang 19 Km, dari Jagir bermuara di Pelabuhan Perak, membelah Kota Surabaya.
Walau menyimpan potensi, nyatanya hanya sebagian kecil saja dari ruas Kalimas yang sejauh ini dimanfaatkan untuk wisata air. Paling ramai, wisata berperahu di Taman Prestasi

Kapal Wisata Artama 3

Kapal Wisata Artama 3Banyak orang mencari tempat hiburan alternatif yang bisa memberikan ketenangan dan kesegaran untuk menghilangkan kejenuhan. Beberapa obyek wisata kota telah tersedia, dan semakin lengkap dengan hadirnya kapal wisata bahari dengan nama spesifikasi layanan “Artama Harbour Cruise.”
PT. Pelabuhan Indonesia III atau Pelindo III (Persero), mendukung perkembangan sektor pariwisata yaitu dengan merenovasi Kapal Motor, Artama III, untuk dioperasionalkan menjadi kapal wisata. Kapal ini dibuat di Australia pada tahun 1985, memiliki kapasitas sekitar 35 penumpang, dengan kecepatan laju maksimum 12 Knot.

Monkasel

MonkaselMenengok perjalanan sejarah, kapal selam bernomor lambung 410. KRI Pasopati pensiun dari tugasnya sejak 25 Januari 1990. Kapal selam jenis SS tipe Whiskey Class, dibuat di Vladi Wostok, Rusia, 1952. Berpartisipasi di TNI AL sejak 29 Januari 1962. KRI Pasopati bertugas menghancurkan garis lintas musuh dan pengintaian. Satu perannya yang tak terlupakan, aktif langsung di garis depan pada Operasi Trikora, merebut Irian Barat.
“Pembangunan konstruksi monumen dimulai pada Juli 1995, ditandai dengan peletakan batu pertama untuk pondasi oleh Gubernur Jawa Timur, ketika itu Basofi Soedirman,” kisah Irpan Harianja, Manager Monkasel. Saat yang sama, KRI Pasopati 410 telah dipotong menjadi 16 bagian di PT. PAL Indonesia. Monumen kapan selam resmi dibuka pada 15 Juli 1998, sekaligus menandai beroperasinya sebagai objek wisata di Surabaya. Monkasel merupakan ejawantah dari konsep utamanya; mewujudkan kawasan wisata di Jawa Timur.

Itulah sekilas dari sebagian wisata air surabaya.

Foto: A. Kusnanto/M-Comm. Sumber: http://goo.gl/OnLN47