Monumen Kapal Selam (Monkasel) KRI Pasopati 410, merupakan wujud asli dari eks KRI Pasopati 410, salah satu kapal selam TNI Angkatan Laut (AL) dari Satuan Kapal Selam Armada RI Kawasan Timur (Satselamartim).
Monumen kapal selam ini dibangun mulai tanggal 1 Juli 1995, ditandai dengan peletakan batu pertama pondasi Monkasel oleh Gubernur Jawa Timur, yang waktu itu masih dijabat BASOFI SOEDIRMAN, didampingi oleh Pangarmatim Laksda TNI GOFAR SOEWARNO.
Monkasel dibangun di tengah Kota Surabaya, tepatnya di kawasan jalan Pemuda nomor 39 Surabaya. KRI Pasopati 410 ini tidak langsung dipindahkan begitu saja. Untuk memindahkan kapal sepanjang 76,6 meter, lebar 6,3 meter, dan berat kosong 1.050 ton itu tentu tidaklah gampang. Karena itulah, sebelum dimonumenkan kapal itu terlebih dahulu dipotong menjadi 16 blok di PT. PAL Indonesia. Ke 16 potongan itu dibawa ke lokasi kemudian dirakit ulang sehingga KRI Pasopati kembali menjadi wujud semula di atas pondasi yang telah disiapkan. Monkasel diresmikan oleh Laksamana TNI ARIEF KUSHARIADI Kepala Staf TNI AL (KASAL) pada 27 Juni 1998 dan dibuka untuk umum mulai tanggal 15 Juli 1998.
Ada Apa di Monkasel KRI Pasopati 410?
Monkasel KRI Pasopati 410 yang letaknya bersebelahan dengan kawasan belanja Surabaya Plaza ini terdiri dari tujuh ruangan antara lain:
Ruang 1: merupakan Ruang Torpedo Haluan, dilengkapi 4 peluncur torpedo, tempat penyimpanan torpedo cadangan dan tempat istirahat Anak Buah Kapal (ABK). Di bawah geladak terdapat dome sonar.
Ruang 2: merupakan Lounge Room Perwira, sekaligus ruang makan dan tempat bekerja perwira. Di bawah geladak terdapat ruang penyimpanan batere group I.
Ruang 3: merupakan ruang Pusat Informasi Tempur (PIT), tempat pengoperasian kapal dan pusat kegiatan tempur dilaksanakan. Di bawah geladak terdapat gudang penyimpanan makanan.
Ruang 4: Longue Room Bintara/Tamtama dan Dapur. Di bawah geladak terdapat ruang penyimpanan batere group II.
Ruang 5: tempat motor diesel, pesawat bantu dan pengendaliannya.
Ruang 6: adalah tempat motor listrik penggerak kapal, motor-motor bantu dan pengendaliannya.
Ruang 7: merupakan ruang torpedo buritan, terdapat 2 peluncur torpedo yang berfungsi menyerang atau menghindar.
Data Spesifikasi KRI Pasopati 410 :
Panjang : 76,6 meter, Lebar : 6, 3 meter, Kecepatan : 18,3 knots di atas air,13,5 knots di bawah air, Berat penuh : 1.300 ton, Berat kosong : 1.050 ton, Jarak jelajah : 8.500 mil laut, Bahan bakar : Solar, Baterei : 224 buah,
Persenjataan : Torpedo steam gas 12 buah, Panjang torpedo : 7 meter, Peluncur torpedo : 6 buah, Awak kapal : 63 orang termasuk perwira.
Sejarah Singkat KRI Pasopati 410
KRI Pasopati dengan nomor lambung 410, termasuk jenis SS type Whiskey Class dibuat di Vladi Wostok-Rusia pada tahun 1952. Masuk jajaran TNI AL (Satselarmatim) mulai 29 Januari 1962 dengan tugas pokok menghancurkan garis lintas musuh (anti shipping), mengadakan pengintaian dan melakukan silent raids.
Selama pengabdiannya, KRI Pasopati banyak perperan aktif menegakkan kedaulatan negara dan hukum di laut yurisdiksi nasional, misalnya dalam operasi Trikora. KRI Pasopati terlibat langsung di garis depan, memberi tekanan-tekanan psikologis terhadap lawan, sehingga Irian Barat [sekarang Propinsi Papua], dapat kembali ke dalam wilayah RI.
Selain itu masih banyak operasi penting lainnya yang telah dilaksanakan. Diantaranya empat belas Komandan berpangkat Perwira menengah telah memimpin KRI Pasopati. Komandan pertama Mayor Laut (P) YASIN SUDIRJO, dan Komandan terakhir Mayor Laut (P) IMAM ZAKI. KRI Pasopati dinonaktifkan dari jajaran TNI AL pada 25 Januari 1990 ditandai dengan penurunan “Ular-ular Perang” dalam suatu upacara militer di Ujung Surabaya.
Latar Belakang Pembangunan Monkasel
Monumen kapal selam yang berada di Bantaran Kalimas, jalan Pemuda Surabaya ini dimaksudkan untuk menambah obyek wisata bernuansa bahari di Jawa Timur, khususnya Surabaya. Selain itu sebagai sarana pewarisan nilai sejarah yang merupakan cermin kebesaran bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari.
Monkasel ini juga sebagai sarana pelestarian nilai-nilai luhur perjuangan bangsa Indonesia dalam merintis, menegakkan dan mengisi kemerdekaan, serta mengobarkan semangat perjuangan generasi muda untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Sebagai penghormatan kepada pejuang dan pahlawan laut sekaligus sebagai bukti sejarah pengabdian korps Hiu Kencana kepada bangsa dan negara Indonesia serta memberi motivasi agar masyarakat lebih mengenal dan mencintai laut.
Fasilitas Pendukung Obyek Wisata Monkasel
– Video Rama, menyuguhkan film layar lebar yang dilengkapi sound system double stereo sangat mendukung penayangan film berjudul “Monumen Kapal Selam” dan “Lebih Mengenal TNI Angkatan Laut”. Pemutaran film dilakukan setiap hari dan setiap mulai pukul 09.00 hingga pukul 21.00. Pada hari biasa pukul 12.00 pemutaran film istirahat satu jam.
– Diawal peresmian monumen ini juga menyediakan fasilitas hiburan wisata air Kalimas, seperti: perahu karet, perahu motor, sepeda air, perahu naga dan jet ski (disewakan) setiap Hari Sabtu dan Minggu, tapi sekarang fasilitas ini sudah tidak ada lagi.
– Panggung hiburan Life Music, setiap malam di Monkasel tersedia hiburan life music yang menghadirkan berbagai bintang tamu sebagai penyanyinya.
– Taman Swarga Puspitaloka, taman yang ditata rapi tumbuh aneka macam tumbuhan, dipadukan dengan jogging track, koridor, tempat duduk untuk bersantai, lampu-lampu hias dan bangunan yang serasi. Pada dinding pembatas sebelah barat divisualisasikan sejarah kekuatan bahari selama 12 abad dalam sebuah karya seni lukis yang siap dinikmati.
– Ruang Cinderamata, bagi pengunjung yang menginginkan cinderamata Monkasel menyiapkan aneka ragam souvenir di sebelah gedung multimedia.
– Restoram/café, berada tepat di belakang monumen, menyediakan aneka masakan khas yang siap dinikmati di dalam maupun di Taman Swarga Puspitaloka.
Jadwal Buka:
Senin s/d Jumat pukul 08.00 – 21.00 WIB
Sabtu s/d Minggu pukul 08.00 – 22.00 WIB
Harga Tiket Masuk Monkasel: Rp 5000 (Limaribu Rupiah)
Hotline Service: 62-31-5353284.
Sumber: http://goo.gl/NvI9bl